- Kucing tiba-tiba muntah.
- Terdapat cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
- Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan.
- Perut membesar atau tampak buncit.
- Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
- Mata selalu belekan dan kotor.
- Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.
Penyebab kucing cacingan:
- Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
- Kucing lain yang terinfeksi cacing.
- Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
- Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus
Pengobatan kucing cacingan:
- Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
- Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
- Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
- Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.
Pencegahan:
- Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
- Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
- Jaga kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
- Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
- Hindari pemberian daging mentah.
- Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6 bulan sekali
Beberapa daftar obat cacing yang disarankan untuk Kucing:
- Combantrin (pyzer).
- Vermox.
- Drontal Cat (bayer).
- Drontal Plus (bayer).