Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Kucing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Kucing. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Mei 2014

Mengenai Cacingan pada Kucing dan Cara Pengobatannya

Cacingan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi lainnya. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu kucing) atau tikus. Anak kucing yang baru lahir juga dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya atau mati karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kekurangan gizi.


Ada 2 jenis cacing yang sering menyerang kucing yakni, cacing gelang (gilig) dan cacing pita. Cacing gelang berbentuk seperti batang berwarna putih atau krem dengan ekor dan kepala meruncing dengn panjang bervariasi mulai dari beberapa milimeter hingga puluhan centimeter. Sedangkan, cacing pita berbentuk seperti pita putih atau krem dengan diameter beberapa milimeter. Panjang cacing pita pada kucing bisa mencapai 70cm.

Gejala cacingan pada kucing:
  • Kucing tiba-tiba muntah.
  • Terdapat cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
  • Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan.
  • Perut membesar atau tampak buncit.
  • Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
  • Mata selalu belekan dan kotor.
  • Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.

Penyebab kucing cacingan:
  • Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
  • Kucing lain yang terinfeksi cacing.
  • Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
  • Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus

Pengobatan kucing cacingan:
  • Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
  • Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
  • Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
  • Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.

Pencegahan:
  • Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
  • Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
  • Jaga kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
  • Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
  • Hindari pemberian daging mentah.
  • Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6 bulan sekali

Beberapa daftar obat cacing yang disarankan untuk Kucing:
  • Combantrin (pyzer).
  • Vermox.
  • Drontal Cat (bayer).
  • Drontal Plus (bayer).

Sabtu, 17 Mei 2014

Tanya Jawab Mengenai Perawatan Kitten Yang Kehilangan Induknya

"Permisi Dok. SebeLumnya Sya mw tanya. Kucing saya Baru Melahirkan. Tiba tiba induknya mati, bagaimana cara mengurus anak kucingnya agar tetap sehat?? Mhn di bls ya."

Jawab:

Kiitten/puppy (saya singkat kp) butuh kolustrum, jadi berikan colustrum buatan bisa buatan manusia atau khusus anjing dan kucing. taati aturan sesuai produk yang Anda pakai. Kalau perlu konsultasikan ke dokter hewan Anda saat memeriksakan kp Anda pada hari pertama kp butuh minum susu untuk menunjang hidupnya, belilah susu tambahan bisa human , lebih baik susu khusus kp. Cara pemberian tiap 3-4 jam setiap kali pemberian. Jika memakai produk human pakai yang non laktosa, karena kp sangat peka laktosa.
Pakai selalu air hangat , buat sesuai saran takaran produk ybs. Berikan sedikit demi sedikit. Jangan terlalu kenyang. Sehabis minum, buat rangsangan kencing dan BAB dengan menyentuhkan tissue basah atau tissue kering halus secara perlahan pada dubur/alat kelamin kp.

Sediakan dot khusus atau spuit 1 ml/3 ml. Cuci alat jika selesai di pakai dengan air panas. Taruh ditempat tertutup/dibungkus dengan plastik selalu jaga kebersihan juga pada bagian mulut kp. memakai tissue basah dan tissue kering. Jika ada sisa air susu buang saja , atau berikan ke hewan lain. Cekkan ke dokter hewan pada usia hari pertama, ketiga,seminggu dan setiap minggu. Dokter akan memberikan advis sesuai kondisi kp Anda. Tanyakan sejelas2nya saat Anda memeriksakan ke dokter hewan ybs. Hati-hati memberikan minum kp, berikan secara perlahan jangan sampai tersedak. Selamat mencoba.

Salam Sehat...... drh. Eka Andriyan N- Klinik Hewan Sehat

Jumat, 25 April 2014

Mengenal Penyakit Kulit pada Kucing dan Cara Penanganannya

Seringkali pemilik kucing langsung menyatakan kucing saya terkena "jamur" bila ada masalah kulit pada kucing nya, dan langsung di kasih obat Jamur, Malah ada yang langsung minta suntik anti Jamur , yang bahaya lagi yang di suntikkan adalah Ivermectin, suatu obat anti parasit pada hewan. Banyak salah Kaprah dalam pengobatan penyakit Kulit. Untuk menambah pengetahuan, saya mencoba mengenalkan penyakit Kulit yang sering saya temui di Indonesia, Pencegahan dan penanganan Penyakit kulit.


Cara awal sederhana untuk mengindentifikasikan kucing anda mengalami gangguan kulit adalah Apakah Kucing anda sering Menggaruk . Bila jawabannya ya, ada kemungkinan kucing anda mengalami masalah kulit.

Penyakit Kulit Kucing Yang Sering ditemui di Indonesia:

1. Ring Worm
Ringworm adalah jenis lain dari jamur yang menyerang kucing, Terutama anak kucing di bawah satu tahun. Hal ini menyebabkan lesi melingkar di kepala kucing, telinga, dan badan. Kulit di sekitar lesi sering bersisik dan botak. Ringworm sangat menular dan dapat menyebar ke hewan peliharaan lain di rumah, serta kepada orang-orang. Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan, tetapi mungkin termasuk shampoo khusus, salep, atau obat-obatan oral.
Cara Pencegahan:
  • Sebulan sekali Lakukan desinfektan Rutin ruangan dan kandang tempat tinggal kucing dengan cairan Bleaching /pemutih, dan desinfektan untuk hewan. 
  • Sebulan sekali Mandikan atau rendam kucing dalam cairan Lyme sulfur/larutan belerang. atau air 10 lt yang di tetesi propolis 20 tetes atau mandikan dengan menggunakan shampo Sebazole.
Cara Pengobatan:
  • Bersihkan kerak2 yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis atau salep anti Jamur biasanya Ketokenazole.
  • Untuk kcg diatas 4 Bulan secara Oral berikan Ithraconazole/ Sporanox, satu kapsul di bagi 5 selama 2 minggu sehari sekali.
  • Untuk kucing di bawah 4 bulan atau Hamil, jangan di berikan obat oral.

2.Ketombe
Seperti orang, Kulit kucing juga dapat kering, dan terkelupas. Ini biasanya tidak ada yang serius, tetapi tidak ada salahnya anda konsul dengan dr Hewan anda. Ketombe yang terus menerus dapat menjadi tanda gizi buruk, perawatan yang tidak memadai, atau ada masalah Kesehatan. Shampoo khusus dan suplemen omega-3 asam lemak dapat membantu mengobati ketombe kucing.
Cara Pencegahan dan Penanganannya:
  • Mandikan Kucing Sebulan sekali dengan shampo anti jamur /sebazole.
  • Berikan Suplemen tambahan seperti Minyak ikan dan X trabloom water.

3.Infeksi Jamur (Yeast)
Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Banyak terjadi pada kucing yang memiliki masalah medis lainnya. Telinga adalah salah satu tempat yang paling umum untuk infeksi jamur. Gejala mungkin termasuk cairan hitam atau kuning, kemerahan pada daun telinga, dan terus-menerus menggaruk telinga. Infeksi jamur mudah didiagnosis dan biasanya cepat sembuh terhadap pengobatan dengan obat antijamur.
Cara Pencegahan:
  • Sebulan sekali Lakukan desinfektan Rutin ruangan dan kandang tempat tinggal kucing dengan cairan Bleaching /pemutih , dan desinfektan untuk hewan. 
  • Sebulan sekali Mandikan atau rendam kucing dalam cairan Lyme sulfur/larutan belerang. atau air 10 lt yang di tetesi propolis 20 tetes atau mandikan dengan menggunakan shampo Sebazole.
Cara Pengobatan:
  • Bersihkan kerak2 yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis atau salep anti Jamur biasanya Ketokenazole.
  • Untuk kcg diatas 4 Bulan secara Oral berikan Ithraconazole/ Sporanox, satu kapsul di bagi 5 selama 2 minggu sehari sekali.
  • Untuk kucing di bawah 4 bulan atau Hamil, jangan di berikan obat oral.

4.Jerawat
Jerawat biasanya muncul di dan di sekitar dagu kucing. Kemungkinan penyebab termasuk stres, jarang dibersihkan, reaksi terhadap obat, atau masalah kulit . Dokter hewan Anda dapat merekomendasikan shampoo khusus atau gel untuk membersihkan Jerawat, atau antibiotik jika infeksi bakteri menyertai jerawat.
Cara Pencegahan:

  • Jangan meletakkan cat food kedalam wadah yang berbahan plastik.
  • Berishkan tempat makan kucing secara rutin.

Cara Pengobatan:

  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis.
5.Eosinophilic Granuloma
Jika kucing Anda ada borok atau luka pada hidung atau bibir, ia mungkin akan mengalami jenis reaksi alergi yang dikenal sebagai granuloma eosinofilik. Reaksi ini dapat terjadi di mana saja pada tubuh, tetapi paling sering pada wajah, bantalan kaki, dan paha. Alergi makanan atau kutu kadang-kadang merupakan penyebabnya tetapi luka ini juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri. Pengobatannya tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Cara Pengobatan:
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis.
Jika ada tambahan, nanti akan saya update.

Jika ada yang belum mengerti mengenai artikel diatas, silahkan bertanya
atau memberikan kritik dan sarannya, Terimakasih.

Rabu, 23 April 2014

Mengenal Toxoplasma serta Tips Mencegah Toxoplasma

Apa itu Toxoplasma?
Toksoplasmosis ditemukan pada manusia di seluruh dunia, dan dalam banyak spesies hewan dan burung. Kucing adalah tuan rumah definitif parasit. Toxoplasma bukanlah sebuah penyakit melainkan virus.


Infeksi pada manusia mungkin hasil dari:
  • Transfusi darah atau transplantasi organ padat
  • Sembarangan menangani kotoran kucing, yang dapat menyebabkan konsumsi disengaja partikel menular
  • Makan tanah yang terkontaminasi
  • Makan daging mentah atau setengah matang (domba, babi, dan daging sapi)
  • Toksoplasmosis juga mempengaruhi orang-orang yang telah melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala:
Mungkin tidak ada gejala. Gejala biasanya terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu setelah Anda datang dalam kontak dengan parasit. Penyakit ini dapat mempengaruhi otak, paru-paru, jantung, mata, atau hati.

Gejala pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat:
  • Pembesaran kelenjar getah bening di kepala dan leher
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Mirip dengan penyakit mononukleosis
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
Gejala pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah:
  • Kebingungan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Peradangan retina
  • Kejang
Tips untuk mencegah Toxoplasmai ini:
  • Jangan makan daging setengah matang.
  • Cuci tangan setelah memegang daging mentah.
  • Jauhkan anak-anak bermain daerah bebas dari kotoran kucing dan anjing.
  • Cuci tangan dengan bersih setelah menyentuh tanah yang mungkin terkontaminasi dengan kotoran hewan.
Wanita hamil dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah harus mengambil tindakan pencegahan berikut:
  • Jangan membersihkan kotak kotoran kucing
  • Jangan menyentuh apa pun yang mungkin mengandung kotoran kucing
  • Jangan menyentuh apa pun yang bisa terkontaminasi oleh serangga terkena kotoran kucing (kecoa, lalat, dll)
Wanita hamil dan orang-orang dengan HIV harus diskrining untuk toksoplasmosis. Sebuah tes darah dapat dilakukan.

Jika ada yang belum mengerti mengenai artikel diatas, silahkan bertanya
atau memberikan kritik dan sarannya, Terimakasih.

Mengenal Jerawat Pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Bicara mengenai jerawat, kebanyakan kita pasti pernah mengalaminya. Tahukah kita bahwa si pus (kucing kesayangan) bisa mengalaminya juga. Timbul pertanyaan, apakah jerawat pada kucing dengan jerawat pada manusia? Jerawat kucing berbeda dengan jerawat pada manusia. Hal ini lebih sering terjadi pada kucing dengan kulit berminyak. Jerawat pada kucing bisa kita temukan pada dagu & bibir bawah kucing. Biasanya kucing yang terkena jerawat, terlihat gejala klinis yang ringan bahkan kita sebagai pemiliknya sering tidak menyadarinya. Jerawat pada kucing bisa diderita pada berbagai tingkat usia, jenis kelamin dan berbagai ras kucing.


Terjadinya jerawat pada kucing kesayangan kita pertama diawali dengan kelenjar sebaceous menghasilkan atau mengeksresikan minyak yang berlebihan. Kelenjar sebaceous (dikenal sebagai sebum) berfungsi untuk meminyaki kulit, mencegah kekeringan dan iritasi. Kelenjar sebaseous ini sebagian besar terdapat di punggung, kelopak mata, dagu, permukaan dasar ekor, bibir, skrotum dan preputium. Kelenjar sebaceous ini terhubungkan dengan folikel rambut. Terjadinya jerawat pada kucing disebabkan karena tersumbatnya saluran kelenjar sebaceous akibat salurannya tersumbat menyebabkan terbentuknya komedo. Komedo ini dapat menjadi media pertumbuhan dari bakteri akibatnya komedo ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi, bengkak & infeksi dan akhirnya terbentuklah jerawat.

Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya jerawat pada kucing sebagai berikut:
  • Penyumbatan pori-pori kulit akibat sebum yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous kucing berlimpah atau terlalu aktif atau oleh keratin merupakan suatu predisposisi atau penyebab utamanya
  • Tempat makan kucing (mangkuk) biasanya yang terbuat dari plastik. Plastik umumnya memiliki pori. Bila tempat makan kucing kesayangan anda jarang dibersihkan akibatnya bakteri atau mikroorganisme lainnya dapat bersembunyi. Bakteri tersebut dapat berpindah ke dagu kucing sesaat kucing anda sedang makan.
  • Kucing jarang membersihkan dirinya sendiri
  • Alergi terhadap makanan
Gejala-gejala yang terlihat bila kucing anda terkena jerawat sebagai berikut:
  • Dagu & mungkin bibir bagian bawah atau keduanya terdapat noda hitam (komedo) di atasnya, yang terlihat seperti kotoran.
  • Bengkak bagian dagu kucing
  • Jika terjadi Infeksi sekunder dapat menyebabkan bengkak, merah, pustula, menyebabkan pendarahan karena iritasi.
Pengobatan untuk kondisi jerawat yang ringan:
  • Dengan hanya beberapa komedo, mungkin hanya perlu dilakukan pengobatan topikal. Bersihkan dengan lembut menggunakan sabun antibiotik, hidrogen peroksida, iodine (Betadine) atau garam Epsom.
  • Topical Vitamin A
  • Antibiotik topical
  • Topical Retinoid(Retin-A 0.01% gel)
  • Pada kasus yang lebih berat, pembersihan kulit dengan salep atau gel yang mengandung benzoyl peroxide (seperti OxyDex) atau klorheksidin mungkin diperlukan
  • glukokortikoid topikal (untuk mengurangi peradangan).

Pengobatan untuk kondisi jerawat yang parah:
  • Pertama bulu di sekitar dagu dipotong agar pengobatan lebih efektif
  • Pemberian antibiotik oral( untuk mengobati infeksi) seperti amoxilin clavulenant, enrofloxacin atau cephalosporin (sendiri)
  • Oral glukokortikoid seperti prednison untuk peradangan parah.
Tips mencegah kucing kesayangan agar terhindar dari jerawat?
Ganti tempat makan kucing anda dari yang berbahan plastik ke yang berbahan keramik atau makanan mangkuk logam/ stainlles steel. Cuci selalu mangkuk makanan & air setiap hari. Jika ada kesempatan bersihkan dagu kucing kesayangan anda terlebih jika kucing anda termasuk kucing yang jarang membersihkan dirinya sendiri

Selasa, 22 April 2014

Tips Mengatasi Kucing Tidak Mau Makan

Berbeda dengan anjing atau hewan lain, sangat berbahaya bagi kucing bila tidak makan satu hari saja. Pada hewan yang tidak makan, energi untuk berbagai proses fisiologi tubuh tetap tersedia dari pembakaran lemak yang disimpan di jaringan tubuh. Tetapi proses pembakaran lemak menjadi energi pada tubuh kucing sangat tidak efisien. Pada saat pembakaran lemak tersebut, ada semacam perubahan metabolisme pada kucing yang menyebabkan kerusakan jaringan organ hati yang disebut hepatik lipidosis.


Banyak sekali penyebab kucing tidak mau makan. Paling sederhana bisa saja karena kucing sedang bosan dengan makanan yang biasa diberikan. Penyebab lain yang lebih parah dan ditakuti yaitu sakit. Nafsu makan pada kucing sakit akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Tindakan yang terbaik bila kucing tidak mau makan, segera temui dokter hewan dan konsultasikan masalah kucing anda. Untuk sementara beberapa tindakan sederhana berikut dapat dilakukan untuk mengatasi nafsu makan yang hilang, tetapi bila terus berlanjut segera bawa kucing anda ke dokter hewan.

Pancing Nafsu Makan
Kadang-kadang kucing agak sedikit malas-malasan dan manja. Coba sodorkan makanan (piring makanan) ke depan hidungnya atau masukkan sedikit makanan ke dalam mulutnya dan lihat apakah nafsu makannya terbangkitkan. Cara ini bisa dicoba beberapa kali, bila tidak berhasil juga gunakan cara berikutnya.

Campur & Ganti Makanan 
Seperti manusia, kucing pun bisa bosan terhadap makanan yang sama setiap hari. Beberapa makanan kucing komersial yang kering (berbentuk biskuit kecil) memang kurang memiliki bau dan rasa yang membangkitkan selera. Hal ini bisa dicoba diatasi dengan memberikan makanan basah atau makanan kalengan yang memang memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat. Bila kucing mau makan makanan basah tersebut, coba campurkan makanan kering dengan makanan basah. Makanan kalengan (basah) sebaiknya tidak diberikan setiap hari untuk jangka panjang karena selain nutrisinya tidak mencukupi juga dapat mempercepat pembentukan plak atau karang gigi. Berbagai produk makanan kalengan untuk kucing banyak tersedia di pasaran/ petshop, dari yang murah hingga yang mahal. 

Perhatikan pula kandungan dari tiap merek makanan. Makanan yang sering dijumpai seperti whiskas & friskies biasanya cukup untuk merangsang nafsu makan. Bila ingin lebih baik dapat diberikan makanan dengan merek Science Diet (Hills) atau bila ingin lebih baik bisa diberikan makanan khusus “Science Diet a/d" (Science Diet Prescription a/d). Selain rasa dan aroma yang lebih merangsang, nutrisi “Science Diet a/d" juga lebih baik & lebih lengkap. Perlu diingat makanan khusus “Science Diet a/d" hanya untuk diberikan sekali-sekali, bukan untuk makanan setiap hari.

Suapi Kucing
Menyuapi kucing bisa dengan tangan, sendok kecil atau lebih mudah menggunakan syringe (spoit/suntikan) tanpa jarum. Makanan yang diberikan adalah makanan basah. Makanan basah ini bisa berupa: makanan kalengan, makanan kering yang direndam air hangat dahulu, kemudian setelah lunak dihancurkan dengan sendok atau blender campuran makanan kalengan dengan makanan kering yang sudah dihancurkan. Suapi kucing sambil sesekali sodorkan makanan pada piring makannya untuk melihat apakah kucing sudah mau makan sendiri. Hati-hati bila menyuapi dengan menggunakan syringe. Pegang kepala atau telinga kucing, masukkan syringe berisi makanan cair dari samping (ujung samping mulut), tekan syringe pelan-pelan agar kucing bisa mengunyah dan menelan makanan dengan baik. Syringe berisi makanan jangan disemprotkan kedalam mulut kucing karena bisa menyebabkan kucing tersedak makanan.

Beri Vitamin & Perangsang Nafsu Makan
Beberapa suplemen atau vitamin dapat diberikan sebagai perangsang nafsu makan. Vitamin yang paling sederhana dan mudah di dapat biasanya vitamin B kompleks. Vitamin ini dapat diberikan dalam bentuk tablet atau sirup. Suplemen lain yang dapat diberikan adalah asam amino lisin (Lysine). Selain dapat merangsang nafsu makan, lisin juga dapat mengganggu replikasi/perkembangan virus herpes penyebab penyakit Feline Rhinotracheitis (Flu Kucing). Carilah suplemen & vitamin ini di apotik terdekat. Biasanya lisin dan B kompleks banyak tersedia sebagai suplemen untuk anak-anak, seperti Biolysin ® Syrup, Lysmin ® (mengandung lisin & vitamin B kompleks), Becombion ® syrup (B kompleks). Biasakan memberi vitamin bersamaan atau beberapa menit setelah makan. Apalagi pada kucing yang tidak makan seharian, pemberian suplemen yang tidak didahului pemberian makanan dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan muntah. Konsultasikan cara pemberian dan dosis suplemen ini dengan dokter hewan langganan anda.

Pemberian suplemen seperti lisin dan B kompleks baru akan berpengaruh meningkatkan nafsu makan beberapa hari setelah diberikan terus menerus setiap hari. Bila ingin yang berpengaruh lebih cepat (instan), hubungi dokter hewan langganan anda dan mintalah obat perangsang nafsu makan (appetite stimulant) seperti diazepam (valium dosis 0.05-0.2 mg/kg IV sid-qod atau 0.5 - 1 mg PO sid *).

Diazepam adalah obat keras yang dapat mempengaruhi pusat rasa lapar di otak. Reaksi obat ini cukup cepat sekitar 10-15 menit setelah diberikan secara oral. Oleh karena itu segera sediakan makanan di dekat kucing agar ia dapat segera makan begitu obat bereaksi. Karena adanya efek ketagihan (adiktif) sebaiknya diazepam tidak diberikan lebih dari 2 kali berturut-turut.

Tube Feeding
Tube feeding adalah pemberian makan langsung ke dalam perut melalui selang. Biasanya dilakukan oleh dokter hewan pada hewan yang sakit yang tidak dapat mengunyah dan menelan makanan sedikit pun. Tube feeding ini juga sering dilakukan pada anak kucing yang tidak disusui induknya dan tidak dapat menyedot susu dari dot.

Jika ada yang belum mengerti mengenai artikel diatas silahkan bertanya,
atau memberikan kritik dan sarannya dikolom komentar, Terimakasih.

Mengenal Apa saja Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Kucing

Dalam memberikan makanan untuk kucing, hal yang harus anda perhatikan adalah nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut. Jika semua nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing terpenuhi maka kesehatan kucing anda akan terjaga.


Secara umum, ada enam jenis utama nutrisi kucing yang diperlukan antara lain:

1. Protein hewani (terutama asam amino Taurin)

Kucing membutuhkan makanan dengan kandungan protein tinggi, terutama kucing di usia muda. Paling tidak dua puluh lima persen dari asupan kalori kucing harus berasal dari protein berbasis daging. Protein dari tanaman tidak memberikan kecukupan dan kelengkapan asam amino yang perlu. Pada kasus dimana kucing kekurangan protein hewani, kucing akan memdegradasi otot mereka sendiri, yang berakibat pada kelemahan dan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk cacat dan rendahnya kekebalan tubuh. Taurin sangat penting bagi kucing karena tanpa asupan yang cukup dalam diet kucing, kucing akan mengalami masalah jantung.

2. Vitamin yang larut dalam air (terutama niasin dan vitamin C)

Kucing tidak dapat membuat cukup niasin di dalam tubuhnya (catatan : vitamin B dapat disintesis dari triptofan), sehingga niacin adalah bagian penting dari kebutuhan vitamin kucing dan gizi kucing. Jika makanan kucing tidak mengandung cukup niasin, kucing mungkin mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, radang gusi, atau diare. Vitamin C memainkan peran penting dalam nutrisi kucing karena diperlukan untuk sintesis kolagen, yang merupakan jaringan paling umum di dalam tubuh.

3. Vitamin yang larut dalam lemak (terutama vitamin A)

Makanan kucing yang baik harus mengandung cukup vitamin A, seringkali tercantum pada kebutuhan vitamian dan suplemen kucing sebagai retinyl palmitate. Vitamin A adalah bagian penting dari kebutuhan vitamin kucing karena kekurangan vitamin A akan menyebabkan rabun senja, masalah kulit dan bulu, serta terhambatnya pertumbuhan .
Catatan : Vitamin yang larut dalam lemak tidak diekskresikan melalui urin dan dapat mencapai tingkat beracun dalam tubuh bila diberikan secara berlebihan berlebihan.
4. Lemak (arachidonic acid)

Arachidonic acid adalah asam lemak esensial yang hanya ditemukan di lemak hewan. Makanan kucing harus mencakup asam arakidonat karena membantu mengatur pertumbuhan kulit, bantu dalam pembekuan darah, dan membantu mengoptimalkan sistem reproduksi dan pencernaan pada kucing.

5. Serat

Serat memainkan peran penting dalam gizi kucing; kekurangan serat dapat menyebabkan kucing mengalami sembelit. Keuntungan tambahan dari serat adalah bakteri pro-biotik bakteri dalam usus kucing memakan serat ini. Mikroba ini membantu kucing anda dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit saluran pencernakan dan bakteri pathogen .

6. Mineral

Makanan kucing yang baik harus mengandung mineral penting seperti kalium, magnesium, seng, kalsium, besi, fosfor dan natrium klorida. Mineral ini membantu kesehatan dan kekebalan kucing.
Catatan : Jangan memberikan vitamin secara berlebihan pada kucing anda . Jika kucing diberi suplemen yang mengandung terlalu tinggi kalsium atau magnesium, kucing anda akan mengalami infeksi saluran kemih. Ikan secara alami mengandung kedua mineral ini dalam jumlah yang tinggi, sehingga pemilik kucing harus membatasi jumlah ikan dalam diet kucing. Selain itu, obat hairball berbasis minyak sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu nutrisi kucing dan penyerapan vitamin .
Jika anda menambahkan suplemen ke dalam makanan kucing anda, cara termudah untuk manfaatkan keuntungan dan fungsi vitamin secara maksimal adalah melalui pemberian supplemen yang sesuai dengan kebutuhan kucing. Salah satu acuan yang dapat digunakan untuk kebutuhan nutrisi kucing adalah standard yang dikeluarkan oleh: the Association of American Feed Control Officials (AAFCO) untuk kitten (anak kucing) dan kucing dewasa.

Jika ada yang belum mengerti tentang artikel diatas silahkan bertanya,
atau memberikan kritik dan sarannya dikolom komentar, Terimakasih.

Senin, 21 April 2014

Mengenal Manfaat dan Fungsi Virgin Coconut Oil (VCO)

Di banyak negara saat ini, seperti Amerika, Cina, India dan lain-lain, VCO merupakan obat alternatif yang banyak dicari. Manfaat VCO dan khasiat VCO atau Virgin Cononut Oil (VCO) sudah mereka rasakan. Dalam satu macam bentuk saja (tampa diracik dengan yg lainnya), sudah mempunyai manfaat yang luar biasa. Apa manfaatnya? Baiklah silahkan ikuti uraiannya berikut ini.Manfaat VCO , Khasiat VCO , Fungsi VCO , Manfaat Virgin Coconut Oil , Khasiat Virgin Coconut Oil , Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk olahan kelapa yang berupa minyak murni serta memilki banyak manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi. VCO mengandung asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acids, MCFA) yang mudah diurai dalam tubuh.


Beberapa asam lemak rantai sedang yang terkandung didalam VCO, yaitu:
asam kaplirat (C8)
asam kaprat (C 10)
asam laurat (C 12),

Masing-masing sebanyak 5,0%-100%; 4,5%-8,0%; dan 43%-53%. kandungan asam lemak rantai sedang ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan dan menghalau berbagai serangan maut. Dengan kandungan asam lemak rantai sedang tersebut.

Manfaat VCO untuk Kesehatan
Asam Lemak yang terkandung dalam Minyak VCO/Virgin Coconut Oil berbeda dengan asam lemak berantai panjang (LCFA-long chain fatty acid). Untuk memanfaatkan asam lemak berantai panjang tubuh harus menimbunnya terlebih dahulu dalam bentuk lemak sehingga menyebabkan tubuh menjadi gemuk(obesitas), LCFA ini terdapat pada berbagai macam minyak sayur yang kita konsumsi. Kandungan asam lemak rantai panjang (LCFA) minyak sayur memiliki ukuran molekul asam-asam lemak yang besar. Untuk dapat diserap melalui dinding usus, maka minyak sayur perlu proses dahulu dalam saluran cerna. Mula-mula asam lemak ini harus diuraikan menjadi unit-unit asam-asam lemak ukuran kecil dan berbentuk asam lemak bebas (free fatty acid) melalui proses hidrolisis dan emulsi dengan bantuan cairan empedu. Setelah diemulsikan sempurna, lalu diuraikan menjadi unit-unit asam lemak bebas dengan bantuan enzim-enzim kelenjar pankreas. Selanjutnya baru bisa diserap oleh dinding usus, lalu ditampung dalam saluran getah bening. Uraian unit-unit asam lemak tersebut disusun kembali dan dikemas menjadi chylomicron dan lipoprotein. Lipoprotein inilah yang dipasokkan ke dalam aliran darah, dan sampai ke hati dimetabollisir dan produknya didistribusikan ke seluruh kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh sampai habis dalam bentuk energi, kolesterol, dan sisa lemak yang ditimbun di jaringan lemak tubuh. Dua senyawa terakhir (kolesterol dan timbunan lemak) inilah yang dapat menjadi dasar timbulnya berbagai macam penyakit kronis dan degeneratif. Berbeda dengan minyak sayur, VCO yang mengandung 92% asam lemak rantai sedang ini bisa terus diserap melalui dinding usus sesampainya di saluran cerna, proses ini lebih cepat karena tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa kedalam organ hati untuk dimetabolisir. Didalam hati VCO diproses menjadi energi saja, bukan kolesterol dan timbunan lemak, energi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh. MCFA dalam VCO ini juga dimiliki oleh Air Susu Kucing yang merupakan makanan kaya gizi. Karena itulah VCO sangat baik untuk dikonsumsi oleh siapapun mulai dari Kucing Kitten, Adult maupun kucing hamil atau menyusui sampai yang sudah lanjut usia.

VCO Bebas Toksik & Karsinogenik dan juga sebagai Antioksidan dan Anti Radikal Bebas Pelindung
Perbedaan antara minyak sayur dan VCO juga bisa dilihat saat keduanya digunakan untuk menggoreng. Akibat pemanasan yang tinggi, pada minyak sayur terbentuklah asam lemak trans. Asam lemak ini yang bukan lagi nutrisi dapat berubah menjadi ikatan ganda, berubah ikatannya dan terjadi pembelokan atau berbagai bentuk lain yang tidak menentu. Asam lemak trans adalah toksik, ia merubah struktur kimia minyak menjadi kacau. Dengan demikian asam lemak trans menggantikan posisi di dinding sel. Seakan-akan menjadi pelindung, tetapi pada kenyataannya malah menghalangi masuknya nutrisi ke dalam sel dan membiarkan bahan asing masuk ke dalam sel. Pemanasan minyak sayur juga menghasilkan radikal bebas yang bersifat karsinogenik. Tahukah Anda Gabungan minyak trans, radikal bebas, kelebihan kolesterol, timbunan lemak dalam jaringan tubuh inilah penyebab utama berbagai jenis penyakit kardiovaskuler.

Memulihkan & Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Minyak merupakan zat makanan yang berperan penting untuk menjaga kesehatan, jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein minyak adalah merupakan sumber energi yang lebih efisien. Lebih daripada itu, kandungan Minyak VCO mampu meningkatkan daya tahan tubuh menjadi lebih optimal, karena Virgin Conut Oil (VCO) mampu langsung diserap oleh tubuh dan langsung diubahkan menjadi energi, sehingga secara otomatis membuat sistem kekebalan tubuh menjadi berfungsi secara sempurna. Minyak Kelapa Murni / Minyak VCO memiliki karakteristik yang luar biasa. Kandungan MCFA-nya merupakan asam lemak esential bagi pemenuhan nutrisi tubuh. Saat kondisi tubuh dalam keadaan sakit atau pada proses rehabilitasi, tubuh memerlukan asupan gizi cukup untuk mempercepat proses penyembuhan, namun disisi lain kemampuan organ pencernaan terbatas akibat sakit. Nah disinilah Minyak VCO berperan. MCFA yang masuk ke tubuh memiliki sifat mudah di cerna. MCFA langsung disalurkan kedalam liver lalu diserap sel tubuh kemudian diubah menjadi sumber energi dan nutrisi, selanjutnya digunakan si sakit untuk penyembuhan maupun pemulihan dari penyakit. Konsumsikan Virgin Coconut Oil / VCO dengan rutin ketika dalam keadaan sakit, untuk mempercepat kesembuhan penyakit dan juga mempercepat pemulihan penyakit, serta untuk memberikan energi ekstra sehingga cepat sembuh.

Sumber Nutrisi untuk Pertumbuhan Anak Kucing
Air Susu di Induk Kucing adalah sumber nutrisi yang tidak diragukan lagi kualitasnya untuk kehidupan dan perkembangan kitten, Apa yang membuat air susu begitu ajaib? ini dikarenakan kandungan MCFA-nya terutama asam laurat, Anda tahu kan asam laurat juga terkandung didalam Minyak VCO sebesar 48%-52%. Oleh karena itu para ilmuwan berusaha mengembangkan makanan pendamping yang mengandung Minyak VCO. Beberapa alasan memasukkan MCFA Virgin Coconut Oil (VCO) ke makanan pendamping selain Air Susu Induk disebabkan karena MCFA dalam Minyak VCO memiliki kemampuan memperbaiki penyerapan dan fungsi pencernaan. Asam lemak ini juga membantu mengatur kadar gula darah. Fungsi penting lainnya adalah MCFA melindungi anak kucing bayi dari mikroorganisme berbahaya.

VCO juga mempunyai kemampuan untuk menangkal beberapa jenis penyakit berikut ini:
  • Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza
  • Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga,keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren. 
  • Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch 
  • Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya. 
  • Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. 
  • Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh. 
  • Berfungsi sebagai antioksidan pelindung. 
  • Mendukung fungsi thyroid. 
  • Mencegah infeksi topical bila dioleskan (melalui kulit). 
  • Mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis. 
  • Mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami.

Penggunaan VCO sebagai Obat Herbal
Berikan VCO dengan dosis 0,5 ml x BBK (Berat Badan Kucing) 2x Sehari, berikan di Pagi Hari dan Malam Hari.

Silahkan berkomentar jika ingin bertanya atau memberikan kritik dan sarannya, terimakasih.

Mengenal Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing

Tahapan perkembangan kucing ini disusun oleh American Association of Feline Practitioner (AAFP), sebuah organisasi yang beranggotakan dokter hewan yang spesialisasi pasiennya kucing atau yang sering menerima pasien kucing.  Informasi penting ini dapat menjadi panduan bagi breeder/pemilik kucing untuk mengetahui tahapan normal perkembangan atau pertumbuhan kucing, serta apa yang sebaiknya dilakukan.


Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing dibagi menjadi 6 tahap:

1.Neonatal (usia dari lahir s/d 2 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Hanya mengkonsumsi susu.
  • Interaksi sosial masih sedikit.
  • Distimulasi oleh induk.
  • Mata mulai membuka dan berjalan pada umur sekitar 14 hari.
  • Belum dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
  • Belum dapat menjilati/menyisir/grooming bulunya sendiri.
Yang harus kita lakukan:
  • Menyediakan nutrisi berkualitas baik untuk induk.
  • Anak kucing tidak terlalu banyak dipegang. Bila harus dipegang, lakukan dengan sangat hati-hati.
  • Sediakan lingkungan yang hangat, bersih dan aman
  • Jika induk mati/tidak mau mengurus anaknya, usap bagian anus dengan handuk/halus, basah dan hangat untuk merangsang buang air besar & kecil.
2.Sosialisasi Awal (umur 3 s/d 8 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Mulai belajar makan makanan padat (basah), secara bertahap konsumsi susu berkurang.
  • Periode sensitif belajar sosialisasi dan status sosial. Pada tahap ini banyak kemampuan sosialiasi dengan manusia/hewan lain terbentuk.
  • Mulai dapat mengontrol kencing dan buang air besar.
  • Mulai belajar menggunakan kotak pasir/litter box.
  • Mulai tertarik dan bermain dengan benda tertentu.
  • Mulai dapat berlari dan memanjat.
  • Mulai dapat belajar sesuatu yang agak rumit.
  • Mencakar/menggaruk dan berbagai perilaku berburu/predator.
  • Warna Mata berubah.
  • Semua gigi susu telah muncul.
  • Dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
  • Mulai menjilati/menyisir bulunya sendiri.
Yang harus kita lakukan:
  • Menyediakan makanan berkualitas tinggi (khusus kitten) dan air minum segar setiap hari.
  • Banyak dipegang & diajak bermain dengan orang yang berbeda, baik wanita, pria atau anak-anak. Pada saat bermain dengan anak-anak harus diawasi.
  • Perkenalkan dengan kucing lain dengan hati-hati sambil memperhatikan keamanannya berikan hadiah atas perilaku yang baik terhadap manusia atau hewan/kucing lain. Hadiah bisa berupa makanan kecil khusus kucing atau berupa belaian.
  • Sediakan kotak pasir dengan pinggiran yang dangkal agar anak kucing mudah naik.
  • Bersihkan pasir/litter minimal 2 kali sehari. Gunakan pasir/litter tanpa pewangi.
  • Perkaya lingkungan hidup kucing dengan mainan, tempat mencakar/mengasah kuku, tempat untuk bermain & sembunyi.
  • Mulai dibiasakan menyikat/mebersihkan gigi.
  • Periksa telinga, gigi, kuku dan mulai biasakan disisir (mandi/grooming)
  • Dapat dilatih/dibiasakan menggunakan harness/tali agar mudah dituntun/diajak jalan-jalan. Tidak setiap kucing dapat menerima hal ini.
  • Dapat mulai dilatih untuk duduk, datang bila dipanggil, dsb.
  • Idealnya dilakukan pemeriksaan fisik pertama oleh dokter hewan. Pemberian obat cacing dan vaksinasi. Diskusikan program vaksinasi, nutrisi & kesehatan dengan dokter hewan anda.
  • Sebaiknya tidak menggunakan tangan atau kaki bila bermain dengan kucing, oleh karena itu selalu menggunakan mainan kucing untuk bermain. Penggunaan tangan & kaki dapat merangsang kebiasaan buruk pada kucing, seperti mencakar dan menggigit bila disodori tangan/kaki.
3.Sosialisasi Akhir (umur 9 s/d 16 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Makan makanan padat.
  • Terus belajar kemampuan sosial.
  • Sosialisasi bermain mencapai puncaknya.
  • Mulai belajar menghasilkan dan menghadapi konflik dengan kucing lain.
  • Pada tahap ini dapat terbentuk status sosial kucing yang berlebihan.
  • Terus menggunakan kotak pasir/litter box.
  • Eksplorasi lingkungan, memanjat lebih agresif.
  • Gigi susu mulai tanggal.
Yang harus kita lakukan:
  • Lanjutkan tindakan yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
  • Kemungkinan mulai memerlukan kotak pasir yang lebih besar, (idealnya : ukuran panjang kotak pasir minimal, 1,5 kali panjang tubuh kucing)
  • Sediakan tempat untuk memanjat, biasanya sekaligus sebagai tempat untuk mencakar/mengasah/membesihkan kuku.
  • Lanjutkan pelatihan-pelatihan dasar.
  • Bila perlu, untuk mengontrol populasi, diskusikan dengan dokter hewan kemungkinan sterilisasi (spay/neuter : Jantan dikebiri, betina diambil rahimnya dan atau indung telurnya)
  • Pemeriksaan fisik oleh dokter hewan.
  • Ulangi vaksinasi.
  • Anak kucing yang tidak mendapatkan pengalaman sosial yang cukup pada periode sosialisasi awal memerlukan usaha lebih agar dapat mempunyai kemampuan sosial & adaptasi yang baik.
4.Remaja (umur 17 minggu /sd 1 tahun)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya.
  • Pada tahap ini terjadi kematangan seksual. Organ-organ reproduksi mulai berfungsi dengan aktif.
  • Sosialisasi bermain mulai berkurang.
  • Lebih suka menjadi subordinat kucing lain yang lebih besar, tetapi bisa menantang kucing tersebut untuk mendapatkan status sosial.
  • Dapat terjadi Spraying (kencing sembarangan, terutama sering terjadi pada kucing jantan). Hal ini berhubungan dengan perubahan hormon & status sosial.
  • Bila telah terbiasa berkeliaran di luar rumah, kucing akan berkeliaran lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya.
Yang harus kita lakukan:
  • Mulai transisi perubahan makanan dari makanan khusus kitten ke makanan untuk kucing dewasa (adult). Transisi dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan.
  • Teruskan bermain dengan sistem hadiah/penghargaan
  • Hubungi dokter hewan bila ada masalah serius, terjadi spraying (kencing sembarangan) atau perilaku yang tidak seharusnya.
5.Dewasa (umur 1 s/d 6 tahun)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Kecepatan metabolisme mulai berkurang.
  • Mulai terjadi penambahan berat badan berlebihan/ kegendutan bila makanan & olahraga/ bermain tidak dikontrol.
  • Perkembangan sosial/sifat sempurna pada umr -3 tahun.
  • Sifat sangat dipengaruhi oleh genetik/keturunan dan pengalaman sosial pada tahap sosialisasi awal.
  • Mulai jarang bermain, tapi biasanya masih mau bermain biala ada teman atau mainan.
  • Bau urin/kencing kucing jantan berubah menjadi kuat.
Yang harus kita lakukan:
  • Evaluasi berat badan dan pemberian makanan setiap 3 bulan sekali.
  • Usahakan kucing bermain/olah raga secara rutin.
  • Lanjutkan bermaind engan sistem penghargaan.
  • Evaluasi ukuran litter box.
  • Vaksinasi rutin setiap tahun, sesuai rekomendasi dokter hewan.
  • Perhatikan kondisi gigi. Karang gigi sering terbentuk, terutama bila gigi jarang dibersihkan.
6.Dewasa Senior (umur 7 tahun ke atas)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Penurunan nafsu makan sering terjadi
  • Penurunan aktivitas mengurangi interaksi sosial dengan pemilik atau kucing lain.

Yang harus kita lakukan:
  • Awasi nafsu makan dan jumlah air yang diminum. Hubungi dokter hewan bila ada penambahan atau penurunan konsumsi air dalam jumlah besar.
  • Pemeriksaan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali.