Senin, 19 Mei 2014

Mengenai Cacingan pada Kucing dan Cara Pengobatannya

Cacingan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi lainnya. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu kucing) atau tikus. Anak kucing yang baru lahir juga dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya atau mati karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kekurangan gizi.


Ada 2 jenis cacing yang sering menyerang kucing yakni, cacing gelang (gilig) dan cacing pita. Cacing gelang berbentuk seperti batang berwarna putih atau krem dengan ekor dan kepala meruncing dengn panjang bervariasi mulai dari beberapa milimeter hingga puluhan centimeter. Sedangkan, cacing pita berbentuk seperti pita putih atau krem dengan diameter beberapa milimeter. Panjang cacing pita pada kucing bisa mencapai 70cm.

Gejala cacingan pada kucing:
  • Kucing tiba-tiba muntah.
  • Terdapat cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
  • Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan.
  • Perut membesar atau tampak buncit.
  • Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
  • Mata selalu belekan dan kotor.
  • Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.

Penyebab kucing cacingan:
  • Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
  • Kucing lain yang terinfeksi cacing.
  • Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
  • Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus

Pengobatan kucing cacingan:
  • Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
  • Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
  • Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
  • Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.

Pencegahan:
  • Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
  • Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
  • Jaga kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
  • Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
  • Hindari pemberian daging mentah.
  • Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6 bulan sekali

Beberapa daftar obat cacing yang disarankan untuk Kucing:
  • Combantrin (pyzer).
  • Vermox.
  • Drontal Cat (bayer).
  • Drontal Plus (bayer).

Sabtu, 17 Mei 2014

Tanya Jawab Mengenai Perawatan Kitten Yang Kehilangan Induknya

"Permisi Dok. SebeLumnya Sya mw tanya. Kucing saya Baru Melahirkan. Tiba tiba induknya mati, bagaimana cara mengurus anak kucingnya agar tetap sehat?? Mhn di bls ya."

Jawab:

Kiitten/puppy (saya singkat kp) butuh kolustrum, jadi berikan colustrum buatan bisa buatan manusia atau khusus anjing dan kucing. taati aturan sesuai produk yang Anda pakai. Kalau perlu konsultasikan ke dokter hewan Anda saat memeriksakan kp Anda pada hari pertama kp butuh minum susu untuk menunjang hidupnya, belilah susu tambahan bisa human , lebih baik susu khusus kp. Cara pemberian tiap 3-4 jam setiap kali pemberian. Jika memakai produk human pakai yang non laktosa, karena kp sangat peka laktosa.
Pakai selalu air hangat , buat sesuai saran takaran produk ybs. Berikan sedikit demi sedikit. Jangan terlalu kenyang. Sehabis minum, buat rangsangan kencing dan BAB dengan menyentuhkan tissue basah atau tissue kering halus secara perlahan pada dubur/alat kelamin kp.

Sediakan dot khusus atau spuit 1 ml/3 ml. Cuci alat jika selesai di pakai dengan air panas. Taruh ditempat tertutup/dibungkus dengan plastik selalu jaga kebersihan juga pada bagian mulut kp. memakai tissue basah dan tissue kering. Jika ada sisa air susu buang saja , atau berikan ke hewan lain. Cekkan ke dokter hewan pada usia hari pertama, ketiga,seminggu dan setiap minggu. Dokter akan memberikan advis sesuai kondisi kp Anda. Tanyakan sejelas2nya saat Anda memeriksakan ke dokter hewan ybs. Hati-hati memberikan minum kp, berikan secara perlahan jangan sampai tersedak. Selamat mencoba.

Salam Sehat...... drh. Eka Andriyan N- Klinik Hewan Sehat

Senin, 12 Mei 2014

Tanya Jawab Mengenai Toxoplasma

Apakah Toxoplasma dan Toxoplasmosis itu ?Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.


Mengapa Toxoplasma gondii sering disebut virus ?Toxoplasmosis terkenal sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai pada ibu-ibu atau calon ibu yang hendak mengandung anaknya (hamil). Penyakit lainnya adalah Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Semua penyakit ini sering disingkat menjadi TORCH (Toxoplasma,Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Ketiga penyakit terakhir disebabkan oleh virus, sehingga orang sering salah pengertian dan menganggap toxoplasma adalah virus.


Siapa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?Semua orang dapat terinfeksi toxoplasma. Laki-laki dan perempuan baik muda ataupun tua dapat terinfeksi toxoplasma.


Hewan apa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang sering berada disekitar manusia & kucing seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.


Mengapa kucing dianggap sebagai sumber utama penularan toxoplasma ?Sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Toxoplasma berkembang biak mengikuti suatu siklus hidup (seperti siklus hidup pada kupu-kupu). Toxoplasma dapat berkembang dengan cara membelah diri (non seksual) dan seksual (makro gamet dan mikro gamet). Pada hewan-hewan selain kucing toxoplasma berkembang biak dengan cara non seksual. Kucing adalah inang definitif toxoplasma. Dalam tubuh kucing, toxoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non seksual.


Bagaimana cara penularan toxoplasma ?Kucing yang terinfeksi toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda. 
Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih baik dan relatif dapat mengendalikan sendiri infeksi toxoplasma tersebut. Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toxoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti telur. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. 
Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toxoplasma.
Kista toxoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.


Mengapa orang yang tidak memelihara kucing bisa terinfeksi toxoplasma ?Toxoplasma terdapat diseluruh dunia secara meluas. Kucing bukanlah sumber utama penularan toxoplasma. Yang pasti orang tersebut pernah menelan kista toxoplasma yang masih hidup. Kista bisa berada pada sayuran atau daging yang tidak dimasak sempurna.


Benarkah toxoplasma menular melalui liur dan bulu kucing ?Tidak. Bentuk menular dari toxoplasma adalah bradizoit dan kista, kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (feces). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toxoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.


Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma ?Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat disekitar leher, ketiak, dll.


Apa akibat toxoplasma pada hewan?Sebagian besar infeksi toxoplasma pada hewan bersifat sub klinis (ringan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali). Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus kucing atau hewan lainnya


Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia?Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.

Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus).

Jumat, 02 Mei 2014

Real Story, Toldo si Kucing Setia

Cerita kucing setia berikut ini merupakan kisah nyata yang terjadi di kota Montagnana, Italia. Seekor kucing bernama Toldo setiap hari pergi ke makam sejak majikannya yang bernama Iozzelli Renzo meninggal pada 22 September 2011 lalu. Dan setiap kedatangan Toldo "berziarah" ke makam majikannya tersebut, dia selalu membawakan sesuatu untuk sang majikan seperti ranting, cangkir plastik, batang, daun, kertas dll.


Dikabarkan bahwa sudah satu tahun Toldo rutin mengunjungi makam majikannya tersebut setiap harinya. Rutinitas Toldo tersebut sebelumnya tidak pernah dikatahui oleh Ada, istri Iozzelli Renzo. Dia baru mengetahui kalau Toldo setiap hari mengunjungi makam almarhum suaminya ketika dia datang berziarah bersama Toldo dan diberitahu oleh orang-orang sekitar bahwa mereka sangat sering melihat Toldo berkeliaran di makam tersebut.

"Saya pergi ke permakaman dengan putri saya dan menemukan setangkai akasia di makam Renzo. Saya langsung berpikir bahwa itu dibawa kucing," tutur Ada seperti dikutip dari metrotvnews.com.
Si kucing setia tersebut mengetahui makam sang majikan karena pada hari pemakaman, si kucing mengikuti peti mati sang majikan hingga dikuburkan. Dan keesokan harinya sang istri juga mengajak Toldo mengunjungi makam tersebut. Kemudian malamnya, putra Renzo yang datang ke pemakaman ayahnya, menemukan Toldo tengah berdiri di samping makam sang ayah.

Toldo sendiri diadopsi oleh Renzo ketiga dia berusia 3 bulan, dan kini (Januari 2013) umurnya sudah sekitar 3 tahunan. Beberapa orang percaya kalau Toldo memiliki ikatan batin yang kuat dengan Renzo. Namun beberapa orang yang lain menganggap kehadiran kucing di area pemakaman adalah suatu bentuk penistaan.
Tak jarang ada orang yang berusaha mengusir Toldo dari area pemakaman. Namun dengan tegar dan "bandel" Toldo terus saja kembali dan kembali lagi.

"Suami saya sangat sayang pada binatang. Ini seolah-olah Toldo hendak berterima kasih. Toldo memang merupakan seekor kucing yang istimewa," tutur Ada.