Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing dibagi menjadi 6 tahap:
1.Neonatal (usia dari lahir s/d 2 minggu)
- Hanya mengkonsumsi susu.
- Interaksi sosial masih sedikit.
- Distimulasi oleh induk.
- Mata mulai membuka dan berjalan pada umur sekitar 14 hari.
- Belum dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
- Belum dapat menjilati/menyisir/grooming bulunya sendiri.
- Menyediakan nutrisi berkualitas baik untuk induk.
- Anak kucing tidak terlalu banyak dipegang. Bila harus dipegang, lakukan dengan sangat hati-hati.
- Sediakan lingkungan yang hangat, bersih dan aman
- Jika induk mati/tidak mau mengurus anaknya, usap bagian anus dengan handuk/halus, basah dan hangat untuk merangsang buang air besar & kecil.
- Mulai belajar makan makanan padat (basah), secara bertahap konsumsi susu berkurang.
- Periode sensitif belajar sosialisasi dan status sosial. Pada tahap ini banyak kemampuan sosialiasi dengan manusia/hewan lain terbentuk.
- Mulai dapat mengontrol kencing dan buang air besar.
- Mulai belajar menggunakan kotak pasir/litter box.
- Mulai tertarik dan bermain dengan benda tertentu.
- Mulai dapat berlari dan memanjat.
- Mulai dapat belajar sesuatu yang agak rumit.
- Mencakar/menggaruk dan berbagai perilaku berburu/predator.
- Warna Mata berubah.
- Semua gigi susu telah muncul.
- Dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
- Mulai menjilati/menyisir bulunya sendiri.
- Menyediakan makanan berkualitas tinggi (khusus kitten) dan air minum segar setiap hari.
- Banyak dipegang & diajak bermain dengan orang yang berbeda, baik wanita, pria atau anak-anak. Pada saat bermain dengan anak-anak harus diawasi.
- Perkenalkan dengan kucing lain dengan hati-hati sambil memperhatikan keamanannya berikan hadiah atas perilaku yang baik terhadap manusia atau hewan/kucing lain. Hadiah bisa berupa makanan kecil khusus kucing atau berupa belaian.
- Sediakan kotak pasir dengan pinggiran yang dangkal agar anak kucing mudah naik.
- Bersihkan pasir/litter minimal 2 kali sehari. Gunakan pasir/litter tanpa pewangi.
- Perkaya lingkungan hidup kucing dengan mainan, tempat mencakar/mengasah kuku, tempat untuk bermain & sembunyi.
- Mulai dibiasakan menyikat/mebersihkan gigi.
- Periksa telinga, gigi, kuku dan mulai biasakan disisir (mandi/grooming)
- Dapat dilatih/dibiasakan menggunakan harness/tali agar mudah dituntun/diajak jalan-jalan. Tidak setiap kucing dapat menerima hal ini.
- Dapat mulai dilatih untuk duduk, datang bila dipanggil, dsb.
- Idealnya dilakukan pemeriksaan fisik pertama oleh dokter hewan. Pemberian obat cacing dan vaksinasi. Diskusikan program vaksinasi, nutrisi & kesehatan dengan dokter hewan anda.
- Sebaiknya tidak menggunakan tangan atau kaki bila bermain dengan kucing, oleh karena itu selalu menggunakan mainan kucing untuk bermain. Penggunaan tangan & kaki dapat merangsang kebiasaan buruk pada kucing, seperti mencakar dan menggigit bila disodori tangan/kaki.
Kondisi Normal pada tahap ini:
- Makan makanan padat.
- Terus belajar kemampuan sosial.
- Sosialisasi bermain mencapai puncaknya.
- Mulai belajar menghasilkan dan menghadapi konflik dengan kucing lain.
- Pada tahap ini dapat terbentuk status sosial kucing yang berlebihan.
- Terus menggunakan kotak pasir/litter box.
- Eksplorasi lingkungan, memanjat lebih agresif.
- Gigi susu mulai tanggal.
- Lanjutkan tindakan yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
- Kemungkinan mulai memerlukan kotak pasir yang lebih besar, (idealnya : ukuran panjang kotak pasir minimal, 1,5 kali panjang tubuh kucing)
- Sediakan tempat untuk memanjat, biasanya sekaligus sebagai tempat untuk mencakar/mengasah/membesihkan kuku.
- Lanjutkan pelatihan-pelatihan dasar.
- Bila perlu, untuk mengontrol populasi, diskusikan dengan dokter hewan kemungkinan sterilisasi (spay/neuter : Jantan dikebiri, betina diambil rahimnya dan atau indung telurnya)
- Pemeriksaan fisik oleh dokter hewan.
- Ulangi vaksinasi.
- Anak kucing yang tidak mendapatkan pengalaman sosial yang cukup pada periode sosialisasi awal memerlukan usaha lebih agar dapat mempunyai kemampuan sosial & adaptasi yang baik.
Kondisi Normal pada tahap ini:
- Merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya.
- Pada tahap ini terjadi kematangan seksual. Organ-organ reproduksi mulai berfungsi dengan aktif.
- Sosialisasi bermain mulai berkurang.
- Lebih suka menjadi subordinat kucing lain yang lebih besar, tetapi bisa menantang kucing tersebut untuk mendapatkan status sosial.
- Dapat terjadi Spraying (kencing sembarangan, terutama sering terjadi pada kucing jantan). Hal ini berhubungan dengan perubahan hormon & status sosial.
- Bila telah terbiasa berkeliaran di luar rumah, kucing akan berkeliaran lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya.
- Mulai transisi perubahan makanan dari makanan khusus kitten ke makanan untuk kucing dewasa (adult). Transisi dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan.
- Teruskan bermain dengan sistem hadiah/penghargaan
- Hubungi dokter hewan bila ada masalah serius, terjadi spraying (kencing sembarangan) atau perilaku yang tidak seharusnya.
Kondisi Normal pada tahap ini:
- Kecepatan metabolisme mulai berkurang.
- Mulai terjadi penambahan berat badan berlebihan/ kegendutan bila makanan & olahraga/ bermain tidak dikontrol.
- Perkembangan sosial/sifat sempurna pada umr -3 tahun.
- Sifat sangat dipengaruhi oleh genetik/keturunan dan pengalaman sosial pada tahap sosialisasi awal.
- Mulai jarang bermain, tapi biasanya masih mau bermain biala ada teman atau mainan.
- Bau urin/kencing kucing jantan berubah menjadi kuat.
- Evaluasi berat badan dan pemberian makanan setiap 3 bulan sekali.
- Usahakan kucing bermain/olah raga secara rutin.
- Lanjutkan bermaind engan sistem penghargaan.
- Evaluasi ukuran litter box.
- Vaksinasi rutin setiap tahun, sesuai rekomendasi dokter hewan.
- Perhatikan kondisi gigi. Karang gigi sering terbentuk, terutama bila gigi jarang dibersihkan.
Kondisi Normal pada tahap ini:
- Penurunan nafsu makan sering terjadi
- Penurunan aktivitas mengurangi interaksi sosial dengan pemilik atau kucing lain.
Yang harus kita lakukan:
- Awasi nafsu makan dan jumlah air yang diminum. Hubungi dokter hewan bila ada penambahan atau penurunan konsumsi air dalam jumlah besar.
- Pemeriksaan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar