Senin, 21 April 2014

Mengenal Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing

Tahapan perkembangan kucing ini disusun oleh American Association of Feline Practitioner (AAFP), sebuah organisasi yang beranggotakan dokter hewan yang spesialisasi pasiennya kucing atau yang sering menerima pasien kucing.  Informasi penting ini dapat menjadi panduan bagi breeder/pemilik kucing untuk mengetahui tahapan normal perkembangan atau pertumbuhan kucing, serta apa yang sebaiknya dilakukan.


Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing dibagi menjadi 6 tahap:

1.Neonatal (usia dari lahir s/d 2 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Hanya mengkonsumsi susu.
  • Interaksi sosial masih sedikit.
  • Distimulasi oleh induk.
  • Mata mulai membuka dan berjalan pada umur sekitar 14 hari.
  • Belum dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
  • Belum dapat menjilati/menyisir/grooming bulunya sendiri.
Yang harus kita lakukan:
  • Menyediakan nutrisi berkualitas baik untuk induk.
  • Anak kucing tidak terlalu banyak dipegang. Bila harus dipegang, lakukan dengan sangat hati-hati.
  • Sediakan lingkungan yang hangat, bersih dan aman
  • Jika induk mati/tidak mau mengurus anaknya, usap bagian anus dengan handuk/halus, basah dan hangat untuk merangsang buang air besar & kecil.
2.Sosialisasi Awal (umur 3 s/d 8 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Mulai belajar makan makanan padat (basah), secara bertahap konsumsi susu berkurang.
  • Periode sensitif belajar sosialisasi dan status sosial. Pada tahap ini banyak kemampuan sosialiasi dengan manusia/hewan lain terbentuk.
  • Mulai dapat mengontrol kencing dan buang air besar.
  • Mulai belajar menggunakan kotak pasir/litter box.
  • Mulai tertarik dan bermain dengan benda tertentu.
  • Mulai dapat berlari dan memanjat.
  • Mulai dapat belajar sesuatu yang agak rumit.
  • Mencakar/menggaruk dan berbagai perilaku berburu/predator.
  • Warna Mata berubah.
  • Semua gigi susu telah muncul.
  • Dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
  • Mulai menjilati/menyisir bulunya sendiri.
Yang harus kita lakukan:
  • Menyediakan makanan berkualitas tinggi (khusus kitten) dan air minum segar setiap hari.
  • Banyak dipegang & diajak bermain dengan orang yang berbeda, baik wanita, pria atau anak-anak. Pada saat bermain dengan anak-anak harus diawasi.
  • Perkenalkan dengan kucing lain dengan hati-hati sambil memperhatikan keamanannya berikan hadiah atas perilaku yang baik terhadap manusia atau hewan/kucing lain. Hadiah bisa berupa makanan kecil khusus kucing atau berupa belaian.
  • Sediakan kotak pasir dengan pinggiran yang dangkal agar anak kucing mudah naik.
  • Bersihkan pasir/litter minimal 2 kali sehari. Gunakan pasir/litter tanpa pewangi.
  • Perkaya lingkungan hidup kucing dengan mainan, tempat mencakar/mengasah kuku, tempat untuk bermain & sembunyi.
  • Mulai dibiasakan menyikat/mebersihkan gigi.
  • Periksa telinga, gigi, kuku dan mulai biasakan disisir (mandi/grooming)
  • Dapat dilatih/dibiasakan menggunakan harness/tali agar mudah dituntun/diajak jalan-jalan. Tidak setiap kucing dapat menerima hal ini.
  • Dapat mulai dilatih untuk duduk, datang bila dipanggil, dsb.
  • Idealnya dilakukan pemeriksaan fisik pertama oleh dokter hewan. Pemberian obat cacing dan vaksinasi. Diskusikan program vaksinasi, nutrisi & kesehatan dengan dokter hewan anda.
  • Sebaiknya tidak menggunakan tangan atau kaki bila bermain dengan kucing, oleh karena itu selalu menggunakan mainan kucing untuk bermain. Penggunaan tangan & kaki dapat merangsang kebiasaan buruk pada kucing, seperti mencakar dan menggigit bila disodori tangan/kaki.
3.Sosialisasi Akhir (umur 9 s/d 16 minggu)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Makan makanan padat.
  • Terus belajar kemampuan sosial.
  • Sosialisasi bermain mencapai puncaknya.
  • Mulai belajar menghasilkan dan menghadapi konflik dengan kucing lain.
  • Pada tahap ini dapat terbentuk status sosial kucing yang berlebihan.
  • Terus menggunakan kotak pasir/litter box.
  • Eksplorasi lingkungan, memanjat lebih agresif.
  • Gigi susu mulai tanggal.
Yang harus kita lakukan:
  • Lanjutkan tindakan yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
  • Kemungkinan mulai memerlukan kotak pasir yang lebih besar, (idealnya : ukuran panjang kotak pasir minimal, 1,5 kali panjang tubuh kucing)
  • Sediakan tempat untuk memanjat, biasanya sekaligus sebagai tempat untuk mencakar/mengasah/membesihkan kuku.
  • Lanjutkan pelatihan-pelatihan dasar.
  • Bila perlu, untuk mengontrol populasi, diskusikan dengan dokter hewan kemungkinan sterilisasi (spay/neuter : Jantan dikebiri, betina diambil rahimnya dan atau indung telurnya)
  • Pemeriksaan fisik oleh dokter hewan.
  • Ulangi vaksinasi.
  • Anak kucing yang tidak mendapatkan pengalaman sosial yang cukup pada periode sosialisasi awal memerlukan usaha lebih agar dapat mempunyai kemampuan sosial & adaptasi yang baik.
4.Remaja (umur 17 minggu /sd 1 tahun)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya.
  • Pada tahap ini terjadi kematangan seksual. Organ-organ reproduksi mulai berfungsi dengan aktif.
  • Sosialisasi bermain mulai berkurang.
  • Lebih suka menjadi subordinat kucing lain yang lebih besar, tetapi bisa menantang kucing tersebut untuk mendapatkan status sosial.
  • Dapat terjadi Spraying (kencing sembarangan, terutama sering terjadi pada kucing jantan). Hal ini berhubungan dengan perubahan hormon & status sosial.
  • Bila telah terbiasa berkeliaran di luar rumah, kucing akan berkeliaran lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya.
Yang harus kita lakukan:
  • Mulai transisi perubahan makanan dari makanan khusus kitten ke makanan untuk kucing dewasa (adult). Transisi dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan.
  • Teruskan bermain dengan sistem hadiah/penghargaan
  • Hubungi dokter hewan bila ada masalah serius, terjadi spraying (kencing sembarangan) atau perilaku yang tidak seharusnya.
5.Dewasa (umur 1 s/d 6 tahun)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Kecepatan metabolisme mulai berkurang.
  • Mulai terjadi penambahan berat badan berlebihan/ kegendutan bila makanan & olahraga/ bermain tidak dikontrol.
  • Perkembangan sosial/sifat sempurna pada umr -3 tahun.
  • Sifat sangat dipengaruhi oleh genetik/keturunan dan pengalaman sosial pada tahap sosialisasi awal.
  • Mulai jarang bermain, tapi biasanya masih mau bermain biala ada teman atau mainan.
  • Bau urin/kencing kucing jantan berubah menjadi kuat.
Yang harus kita lakukan:
  • Evaluasi berat badan dan pemberian makanan setiap 3 bulan sekali.
  • Usahakan kucing bermain/olah raga secara rutin.
  • Lanjutkan bermaind engan sistem penghargaan.
  • Evaluasi ukuran litter box.
  • Vaksinasi rutin setiap tahun, sesuai rekomendasi dokter hewan.
  • Perhatikan kondisi gigi. Karang gigi sering terbentuk, terutama bila gigi jarang dibersihkan.
6.Dewasa Senior (umur 7 tahun ke atas)

Kondisi Normal pada tahap ini:
  • Penurunan nafsu makan sering terjadi
  • Penurunan aktivitas mengurangi interaksi sosial dengan pemilik atau kucing lain.

Yang harus kita lakukan:
  • Awasi nafsu makan dan jumlah air yang diminum. Hubungi dokter hewan bila ada penambahan atau penurunan konsumsi air dalam jumlah besar.
  • Pemeriksaan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar